Dunianya Martin Wong

Rencana Besar dengan ide-ide kecil

Ilmu Beladiri

Sekilas latar belakang beladiri saya. Pada tahun 1990 saya memutuskan untuk menjadikan beladiri sebagai bagian dari minat saya. Terpicu seorang sahabat yang sangat gandrung dengan dunia superhero, bahkan sampai sekarang. Saya berfikir waktu itu, dia gandrung dengan Superhero, saya apa yah? Saya lihat Papa saya tercinta sangat senang dengan karya-karya Ko pingho, sampai mengkoleksinya. Suka juga film silat, saya juga kadang-kadang terpukau dengan aksi-aksi laga. Saya sempat berfikir akan menyukai dunia superhero dan sempat mencobanya. Namun berakhir begitu saja, karena saya pikir, apa yg bisa didapat sich?

Akhirnya saya mencoba menyukai beladiri, dan saya memang suka padanya sampai saat ini paling tidak, karena saya pikir, dari dulu saya sangat senang ikut latihan-latihan karate dan taekwondo. Pertama kalinya secara “serius” saya mendalami beladiri adalah ekskul Taekwondo di SMP saya. Saya ikut sampai lulus (3 Tahun) dan mencapai sabuk hitam (strip 2 kalau gak salah). Setelahnya saya bergabung dengan Wushu Naga Mas di SMAN 3 Jakarta tahun 1993.

Dua Tahun saya ikuti Wushu Naga Mas, rekan-rekan saya hilang entah kemana, karena ternyata di sana hanya dijadikan sansak para pelatih senior saat diadakan sparring/san shou. Saya pun seperti rekan saya keluar, dan akhirnya habis sudah perguruan itu. Satu tahun (1994/1995) vakum dari kegiatan beladiri. Saya hanya mengulang-ulang apa yg saya dapat dari Perguruan Wushu Naga Mas itu. Sempat ikut Thifan Pokhan, tapi saya merasa tidak cocok dan berhenti dalam 2 minggu saja.

Tahun 1996, saya berkuliah dan bergabung dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Perguruan Kungfu Naga Mas di kampus. Cukup lama saya bergabung, karena kekeluargaan dalam perguruan ini yg cukup kental. Saya belajar Chien Su sebagai spesialisasi (ilmu pedang), dan Nan Chuan.

Tahun 1998, Saya berkenalan dengan anggota Asosiasi Wushu Taiwan. Saya lupa namanya, tetapi dia perkenalkan saya dengan seorang praktisi Kungfu Tradisional yang sedang bekerja di USA, yaitu orang yang kemudian menjadi Shifu saya Yukai (kadang orang sebut dia Kaiyu). Saya ingat Tahun 1998 akhir, dia jadikan saya muridnya yg keenam, murid dalam. Kita terdiri dari 6 bersaudara, 2 diantaranya dari Indonesia (termasuk saya).

Pada Tahun yang sama, sekitar bulan September atau Oktober. Saya yang sangat sok tahu bermain-main dengan TaiChi dan seorang datang dan menyalah-nyalahi saya. Dia bilang kalau mau latihan Chen Taichi dateng aja ke sini tiap hari jam 7 pagi. Setelah saya tanya Shifu Yu, dia kasih ijin saya belajar Taichi, menurut dia bagus untuk menunjang latihan Pa’chi Chuan. Saya berlatih dengan beberapa orang sahabat di bawah bimbingan Ko Welly Kwan (dan ada seorang guru Wushu bernama Ko Chai Hung suka datang memberi masukan).


Sampai kurang lebih pertengahan 2001, saya berlatih bersama Ko Welly dan dibawah bimbingan Shifu Yu. Beliau melatih saya Chen Style Taichi Xin Chia (Bentuk Baru) dengan gaya permainan mirip Chen XiaoWang. Beliau melatih saya sampai Pao Chui. Kemudian saya lulus dan perkumpulan kami bubar. Shifu Yu juga mengajar saya sampai akhir 2001 yang kemudian dilanjutkan Tashi (Kakak Seperguruan saya) sampai sekarang kalau dia balik ke Indonesia.

Sekitar 2003/2004 pernah saya bergabung dengan Perguruan Silat Mustika Kwitang. Langsung dilatih di bawah bimbingan Guru Besar Haji Zakaria (dipanggil Ayah). Saya berhenti setelah beberapa bulan latihan, karena tidak sejalan dengan Taichi saya, dan nyaris memusnahkan Taichi saya. Akhirnya saya pilih Taichi 😦

Sekarang saya membuat perkumpulan dengan teman-teman yang dulu berlatih bersama, dan juga latihan dengan sahabat-sahabat yang mempunyai minat yang sama. Kami biasa latihan besama di Senayan setiap Sabtu (tadinya minggu) paling sering 2 minggu sekali. Kebanyakan saya yang memberi materi baik itu Pa’chi chuan ataupun Taichi.

Pa’chi Chuan

Taichi Chuan

Beladiri Lain